Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Monumen memiliki sebuah
arti yaitu bangunan yang sengaja dibuat untuk peringatan kepada orang ternama
atau untuk mengenang peristiwa penting yang terjadi. Di Indonesia Monumen sudah
dikenal sejak lama, Bahkan pada masa pemerintahan Kerajaan di Indonesia.
Sebagai contoh Candi Singosari di Jawa Timur, Warisan Kerajaan Singosari yang
dalam kitab Negarakertagama dikatakan bahwa Candi Singosari ini dibuat untuk
pendharmaan raja Singashari yang terakhir yaitu Kertanegara, yang meninggal
pada tahun 1292 M. Bukti inilah yang menunjukkan bahwa sudah sejak masa lama
Monumen dikenal dan dibuat dengan fungsi yang hampir sama dari masa-ke masa.
Monmen-monumen sebagai simbol perjuangan bangsa Indonesia
dalam memperjuangkan kemerdekaan sudah dibuat sejak pemerintahan masa Orde lama
yang dipimpin oleh Ir Soekarno, sebagai contoh Monumen nasional yang dikenal
dengan Monas. Pembuatan Monument ini dilakukan agar masyarakat dapat mengenal
perjuangan bangsanya ketika mewujudkan kemerdekaan, dan agar rasa Nasionalisme
sebagai satu bangsa tetap ada dalam jiwa masyarakat Indonesia. Semangat para
pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan kemerdekaan juga dapat dikenang
melalui monumen-monumen tersebut.
Salah satu monument perjuangan Kemerdekaan Indonesia itu
terdapat di Salatiga, yang bernama Monument Perjuangan Salatiga dan saat ini
masyarakat lebih mengenal dengan Tugu Pancasila. Dalam buku daftar inventarisasi
Peninggalan Sejarah dan Purbakala jawa tengah tahun 1983/1984 dikatakan bahwa
Monumen terbuat dari beton Bertulang dibangun pada tahun 1974, pada masa
pemerintahan Presiden Soeharto. Monumen ini menggambarkan semangat perjuangan
pemuda di setiap daerah tanah air dalam mempertahankan kemerdekaan dilambangkan
3 buah patung yakni Brigjen Sudiarto, laksamana Muda Laut Yos Sudarso, marsekal
muda udara Adi Sucipto adalah putra-putra daerah salatiga yang gugur dalam
tugas Negara. Pembangunan monument ini dimaksudkan untuk menjadikan suri
tauladan bagi siapapun juga dalam melaksanakan pengabdian kepada Negara.
Pada bagian belakang monumen ini juga terdapat relief yang
menceritakan mengenai perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Dengan 8 orang yang digambarkan sebagai para pejuang yang sedang bergegas dan
mempersiapkan diri untuk menuju medan pertempuran dengan menggunakan senjata,
yang dahulu senjata-senjata tersebut didapat dari hasil rampasan
senjata-senjata musuh. Dengan tekat dan Semangat kemerdekaan para pejuang
menuju medan pertempuran. Inilah masyarakat Indonesia, dengan semangat dan
tekat Persatuan dan kesatuan mampu merebut dan mewujudkan Kemerdekaan
Indonesia.
Salatiga sungguh beruntung memiliki tokoh-tokoh yang ikut berkontribusi
dalam perjuangan bangsa Indonesia, Ketiga tokoh yang disebut Pahlawan di atas
berjuang hingga mengorbankan nyawanya demi berkibarnya sang merah putih penanda
kemerdekaan bangsa Indonesia. Semangat, Perjuangan, dan Ketulusan mereka untuk
mewujudkan apa yang dicita-citakan bangsa Indonesia patutu di contoh oleh
generasi muda saat ini, tidak hanya generasi muda di Salatiga saja yang
memiliki monument tiga pahlawan tersebut, namun menjadi panutan bagi seluruh
Masyarakat Indonesia. Monumen perjuangan menggambarkan suatu Bukti nilai
perjuangan yang mempunyai nilai heroik patriotik yang perlu diketahui dan
diwarisi oleh generasi penerus.
0 komentar:
Posting Komentar